pelajar dan mahasiswa puncak papua kota studi jayapura mengutuk keras kepada TNI-POLRI atas ketidak hadilan yang di lakukan kepada mastyarakat kota ilaga
mengutuk keras atas ketidak hadilan oleh mahasiswa puncak di perumnas 1 waena |
disampaikan mahasiswa puncak kota studi jayapura ke, SUARAPAPUA.com — Para pelajar dan Mahasiswa/i asal Kabupaten Puncak di Jayapura mengutuk keras kekerasan militer Indonesia di Kabupaten puncak. Mereka meminta TNI/Polri segera ditarik dan bertanggung jawab terhadap 2 pelajar korban pelajar, dan 3 lainnya yang diduga tewas dan belum ditemukan di distrik Gome.
Bertempat di Perumnas I, Waena, Mahasiswa yang tergabung dalam Komunitas Mahasiswa Puncak, melalui Sekertarisnya, Jekson Tabuni menyampaikan bahwa Kabupaten Puncak sebelum TNI/Polri didroping sudah dalam kondisi aman.
||baca juga https//:ipmapsemarang.blogspot.com
“Kami meminta pihak pasukan TNI dan Polri yang didroping di hutan dengan Helicopter berturut-turut dalam seminggu lalu agar ditarik segera sebelum rakyat sipil lain jadi korban” tegas Jekson bersama puluhan Mahasiswa, Senin (23/11).Untuk mencari kebenaran dan kejujuran, Mahasiswa telah membentuk Tim Kebenaran dan Kejujuran untuk Kemanusiaan di Puncak. “Kami sebagai Mahasiswa telah bentuk Tim dan akan turun di lapangan dan mengumpulkan data di lapangan” Kata Jekson.
Mereka juga meminta pihak DPRD, Bupati, dan Gereja untuk menyikapi penembakan ini. Selain itu, pada poin ke lima, Mahasiswa Puncak juga menyampaikan penolakan terhadap Otonomi Khusus di Papua.
3 Warga Sipil Dikabarkan Hilang Ditempat yang Sama
Dan tidak lama lagi satu hari kemudian pada hari senin 23 november 2020.
Warga Sipil, dari Distrik Agandugume-Ilaga saat mereka pulang ke kampung halamannya Yaitu Distrik Gome Kabupaten Puncak. Ditengah Perjalanan sampai perbatasan Ilaga-Agandugume di belantara Limbaga/GayKunume disitulah telah bertemu dengan Aparat TNI-POLRI dan tidak ada Kata" langsung ditembak mati ke 3 Warga Sipil.
Sebagai berikut Identitas Korban :
1. AKIS ALOM ,berusia 34 tahun, Status PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) bendahara Pada Dinas Pertanian Kabupaten Puncak Ilaga. ( telah meninggal dunia dan sementara Jenazah baru di temukan dan dibakar di tempat kejadian )
2. LES MOSIB, Berusia 19 Tahun, Status Masih Pelajar di SMK GOME Kelas III/3 di Gome Kabupaten Puncak Ilaga.( telah meninggal dunia dan sementara Jenazah baru di temukan dan dibakar di tempat kejadian ).
3. Wenis Murib, berusia 13 Tahun, Status Masih Pelajar di SD JPPK Mundirok Kelas 6 di Distrik Gome Kabupaten Puncak Ilaga.( telah meninggal dunia dan sementara Jenazah baru di temukan dan dibakar di tempat kejadian Mereka adalah Warga Sipil ILAGA Kabupaten Puncak Ilaga. Sedikit kornologis Singkat kami terima melalui via telepon oleh pihak keluarga hujarnya.ungkapnya melalui telepond seluler
Pihak keluarga korban berharap pelaku penembakan bertanggung jawab, pemerintah harus melakukan klarifikasih atas persoalan ini ,sebab ke 3 korban mereka adalah murni masyarakat sipil dan kedua ada pelajar yang hendak pulang ke kota. Sampai berita ini dikabarkan.
Suara Papua dan ipmapsemaran mencoba menghubungi pihak keluarga dan membenarkan kejadian ini. “Tiga keluarga kami atas nama Akis Alom (34), Les Murib (19), dan Wenis Murib belum tiba di Ilaga” kata Julianus Murib via telepon, Minggu (22/11).
Sumber lain di Lapangan menyampaikan bahwa ketiga warga sudah ditemukan dalam kondisi dibakar. Sementara, pihak keluarga Atanius yang meninggal masih berupaya negosiasi dengan pihak TNI/Polri dan Pemda agar mayat anaknya bisa dibawa kembali ke keluarga di Ilaga.
Sementara itu, pihak TNI membantah kejadian itu dan menyampaikan KKB (TPNPB -red) sebagai pelakunya. Pihak Polda Papua juga menyampaikan masih menyelidiki pelaku penembakan terhadap 2 warga pelajar.Menanggapi bantahan dan tudingan TNI, Juru Bicara Komite Nasional Papua Barat (KNPB), Victor Yeimo, melalui akun facebooknya menyampaikan bahwa pihak TNI membunuh dan memainkan pola playing victim.
“Manus Murib yang berhasil lolos sudah sampaikan pelakunya TNI dan Brimob. TNI merekayasa korban agar dituduh sebagai TPNPB. Ini pola-pola rekayasa yang selama ini dilakukan ketika membunuh rakyat sipil” kata Victor.Selain itu, dirinya mengutuk pihak wartawan media nasional yang turut memberitakan kebohongan penguasa. “Semua orang tahu, tidak mungkin TPNPB membunuh kedua pelajar yang adalah keluarga dan rakyatnya sendiri” tulis Victor.
post by.admin
Thanks for reading mahasiswa kab: puncak papua mengutuk keras kepada TNI-POLRI atas kekerasan penembahkan atas kedua pelajar di puncak . Please share...!
0 Comment for "mahasiswa kab: puncak papua mengutuk keras kepada TNI-POLRI atas kekerasan penembahkan atas kedua pelajar di puncak "